Nama : Nurul
Janah Syabania
NPM : 26213729
Kelas : 4EB25
Mata Kuliah : Akuntansi
Internasional (Softskill)
TUGAS 1.1
Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional menurut Iqbal,
Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai
akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi
di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia.
Definisi Akuntansi Internasional menurut
Weirich et.al pada tahun 1985 adalah akuntansi yang mencakup semua perbedaan
prinsip, metode dam standar akuntasi di semua negara.
Dapat disimpulkan bahwa akuntansi
internasional adalah akuntansi yang mencakup semua aspek akuntansi yang
digunakan untuk mengatur hubungan keuangan yang berlaku di seluruh dunia.
Lalu bagaimana dengan ruang lingkup akuntansi
internasional itu sendiri?
Ruang Lingkup
Akuntansi Internasional terdiri dari 2 aspek yakni:
- Akuntansi internasional membahas gambaran standar akuntansi dan praktek akuntansi pada berbagai negara serta membandingkan standar dan praktek tersebut pada masing-masing negara yang dibahas.
- Transaksi internasional membahas mengenai pelaporan keuangan, penjabaran dan transaksi valas, sistem informasi, penganggaran, sistem penilaian kerja, perpajakan dan audit internasional. Dalam aspek ini juga termasuk pembahasan akuntansi manajemen untuk bisnis internasional. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Akuntansi Internasional yaitu suatu standar sistem informasi Akuntansi Internasional dalam pelaporan keuangan untuk kegiatan-kegiatan bisnis yang melibatkan dua atau lebih negara serta penerapan praktek-praktek Akuntansi di berbagai negara.
Apa nama standar akuntansi
internasional?
Nama standar akuntansi internasional
adalah IFRS (International Financial
Reporting Standards). Dulunya IFRS dikenal dengan nama IAS (International Accounting Standards),
yang dikeluarkan oleh IASC (International
Accounting Standards Committee/Komite Standar Akuntansi Internasional).
IFRS merupakan kumpulan standar dasar prinsip akuntansi yang penerapannya
dilakukan secara internasional.
Selain
itu di dalam akuntansi internasional memilki karakteristirk-karekateristik,
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, dan
kalasifikasi akuntansi internasional yang dapat membedakan dengan jenis
akuntansi yang lainnya antara lain sebagai berikut:
Karakteristik-Karakteristik
Akuntansi Internasional
1.
Bisnis
internasional
2. Hilangnya
batasan-batasan antar negara era ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi
negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan
multinasional.
3.
Ketergantungan
pada perdagangan internasional.
Faktor
yang mempengaruhi Perkembangan Akuntansi Internasional
1.
Sumber pendanaan
Di
negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang
untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya,
dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan,
akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran
akuntansi yang konservatif.
2.
Sistem Hukum
Dunia
barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus).
Dalam negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang
mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam
hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang
atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus
dalam kode yang lengkap.
3.
Perpajakan
Di
kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak
terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi
tertentu.
4.
Ikatan Politik dan Ekonomi
5.
Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6.
Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor
ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7.
Tingkat Pendidikan
Standard
praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif
tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8.
Budaya
Empat
dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan,
penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
Klasifikasi
Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi internasional dapat
dilakukan dalam 2 cara yaitu dengan pertimbangan dan secara empiris.
Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan
pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk
mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia. Didalam
klasifikasi akuntansi internasional terdapat 4 pendekatan terhadap perkembangan
akuntansi yaitu dengan sebagai berikut:
1. Berdasarkan
pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan
pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi.
Tujuannya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk
bertahan hidup.
3. Berdasarkan
pendekatan independen, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan berkembang
secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan
kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya
diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan
seperti ekonomi.
4. Berdasarkan
pendekatan yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan sebagai alat
untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran,
pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas
pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam
mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Trend Kebijakan Sektor Keuangan Nasional
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 10 Januari
2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,75%. Tingkat suku bunga
tersebut dinilai masih konsisten dengan sasaran inflasi tahun 2013 dan 2014,
sebesar 4,5% ± 1%. Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja tahun 2012 dan prospek
tahun 2013-2014 menunjukkan perekonomian Indonesia tumbuh cukup
tinggi dengan inflasi yang tetap terkendali dan rendah. Kinerja tersebut tidak
terlepas dari berbagai kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan
Pemerintah untuk menjaga stabilitas makro dan momentum pertumbuhan ekonomi
nasional ditengah perlambatan ekonomi dunia. Fokus kebijakan
Bank Indonesia saat ini diarahkan untuk mengelola keseimbangan
eksternal dan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai kondisi fundamentalnya. Kedepan,
Bank Indonesia juga akan memperkuat bauran kebijakan moneter dan
makroprudensial serta mempererat koordinasi dengan Pemerintah untuk mengelola
permintaan domestik agar sejalan dengan upaya menjaga keseimbangan eksternal,
mencapai sasaran inflasi, dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional.
Perekonomian Indonesia pada
2012 tumbuh cukup tinggi sebesar 6,3% dan diprakirakan akan meningkat pada 2013
dan 2014. Daya tahan perekonomian selama ini didukung oleh stabilitas makro dan
sistem keuangan yang terjaga sehingga mampu memperkuat basis permintaan
domestik.
Kinerja
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun 2012 masih mencatat surplus,
meskipun mengalami tekanan defisit transaksi berjalan.
Nilai
tukar Rupiah pada 2012 mengalami depresiasi dengan volatilitas yang cukup
rendah. Rupiah secara point-to-point melemah 5,91% (yoy) selama tahun 2012 ke
level Rp 9.638 per dolar AS. Tekanan depresiasi terutama terjadi pada triwulan
II dan III tahun 2012 terkait dengan memburuknya kondisi perekonomian global,
khususnya di kawasan Eropa, yang berdampak pada penurunan arus masuk portfolio
asing ke Indonesia.
Inflasi sepanjang tahun 2012 tetap
terkendali pada level yang rendah dan berada pada kisaran sasaran inflasi
sebesar 4,5%±1%.
Stabilitas
sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan tetap terjaga dengan baik. Kebijakan
Bank Indonesia akan diarahkan untuk mengelola permintaan domestik
agar sejalan dengan upaya untuk menjaga keseimbangan eksternal.
Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan
melalui lima pilar kebijakan. Pertama, kebijakan suku bunga akan
ditempuh secara konsisten dengan prakiraan inflasi kedepan agar tetap terjaga
dalam kisaran target yang ditetapkan. Kedua, kebijakan nilai tukar akan
diarahkan untuk menjaga pergerakan Rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya.
Ketiga, kebijakan makroprudensial diarahkan untuk menjaga kestabilan sistem
keuangan dan mendukung terjaganya keseimbangan internal maupun eksternal.
Keempat, penguatan strategi komunikasi kebijakan untuk mengelola ekspektasi
inflasi. Kelima, penguatan koordinasi Bank Indonesia dan Pemerintah dalam
mendukung pengelolaan ekonomi makro, khususnya dalam memperkuat struktur
perekonomian, memperluas sumber pembiayaan ekonomi, penguatan respons sisi
penawaran, serta pemantapan Protokol Manajemen Krisis (PMK).
Peran Akuntansi Dalam Pasar Modal
Global
Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin
kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk
Akuntansi. Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena
setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi
akuntansi. Keadaan ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat
dibutuhkan keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis.
Perkembangan
dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Bidang-bidang yang
dahulu tidak dibayangkan sebagai sektor usaha sekarang menjadi sektor besar.
Perkembangan profesi akuntansi terasa lebih meninggi setelah tahun 1985,
Bebarengan dengan BEJ. Bunga Bank yang tinggi mendorong orang mencari
alternatif untuk memenuhi kebutuhan permodalannya, persaingan antar perusahaan
semakin meningkat dengan dibarengi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan di Indonesia. Dalam menghadapi itu semua, para pengelola
perusahaan sangat membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan
keputusan.
Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar modal. Masyarakat Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900 (Belkaoui, 2007). Dalam bertransaksi, baik para investor maupun calon investor telah menggunakan informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman dalam membuat prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu investasi dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan positif yang terjadi terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga menunjukkan bahwa kebutuhan perusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan perkembangan pasar. Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada era tersebut. Di samping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi menjadi semakin penting.
Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar modal. Masyarakat Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900 (Belkaoui, 2007). Dalam bertransaksi, baik para investor maupun calon investor telah menggunakan informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman dalam membuat prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu investasi dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan positif yang terjadi terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga menunjukkan bahwa kebutuhan perusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan perkembangan pasar. Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada era tersebut. Di samping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi menjadi semakin penting.
Sumber: