Nama : Nurul Janah Syabania
NPM : 26213729
Kelas : 1EB20
I.
PENDAHULUAN
Air merupakan suatu senyawa kimia yang sangat
istimewa, yang dalam kandungannya terdiri dari senyawa Hidrogen, dan senyawa
Oksigen. Kedua senyawa yang membentuk air ini merupakan komponen pokok dan
mendasar dalam memenuhi kebutuhan seluruh makhluk hidup di bumi selain matahari
yang merupakan sumber energi. Seperti yang kita ketahui air merupakan hal yang
sangat penting, karena segala makhluk hidup di dunia tidak dapat hidup tanpa
air.
Belakangan ini negara Indonesia terlihat lemah dalam
memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi bagi masyarakatnya. Kekeringan dan
krisis air bersih disejumlah daerah meluas meski telah memasuki musim penghujan.
Disaat beberapa kota besar mengalami banjir akibat curah hujan yang tinggi,
justru permasalahan krisis air bersih dan kelangkaan air sering melanda
kota–kota lainnya di Indonesia.
II.
ISI
Tak
ada yang meragukan akan fungsi air bersih yang sangat vital dalam menunjang
kehidupan manusia mulai dari untuk kebutuhan konsumsi misalkan minum, masak
serta kebutuhan lain seperti mencuci pakaian, mencuci piring, dan sebagainya.
Sebenarnya Indonesia merupakan negara yang kaya akan ketersediaan air,
cadangan air Indonesia mencapai 2.530 km3/tahun yang termasuk dalam
salah satu negara yang memiliki cadangan air terkaya di dunia.
Sangat
disayangkan potensi ketersediaan air bersih dari tahun ke tahun cenderung
menurun akibat pencemaran lingkungan dan kerusakan daerah tangkapan air.
Kondisi diperburuk dengan perubahan iklim yang mulai terasa
dampaknya sehingga membuat Indonesia mengalami banjir pada musim penghujan
dan kekeringan pada musim kemarau.
Bebrapa
penyebab dari krisis air bersih ini antara lain; masalah kependudukan, masih
kecilnya cakupan pelayanan PDAM keseluruh pelosok Indonesia, dan pengaruh
pergantian musim.
Berdasarkan
kondisi air (kualitas maupun ketersediaan) di Indonesia, potensi sebagai negara
yang kaya air tidak mampu menghindarkan Indonesia dari krisis air bersih.
Setiap kali musim kemarau tiba berbagai daerah mengalami kekeringan air. Bahkan
ketika musim penghujan pun krisis air bersih tetap mengintai lantaran surplus
air yang kerap mengakibatkan banjir sehingga sumber air tidak dapat
termanfaatkan. Krisis air bersih membuat sebagian besar penduduk Indonesia
musti mengkonsumsi air yang seharusnya tidak layak minum.
III.
PENUTUP
Untuk mengatasi krisis air bersih upaya penyelamatan
lingkungan, termasuk di antaranya penyelamatan sumber-sumber air, harus
dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan. Upaya penyelamatan lingkungan
demi mengatasi krisis air bersih dapat dilakukan melalui; menggalakkan gerakan hemat air, menggalakkan gerakan menanam pohon
seperti one man one tree (selama daur hidupnya
pohon mampu menghasilkan 250 galon air), konservasi lahan, pelestarian hutan
dan daerah aliran sungai (DAS),
pembangunan tempat penampungan air hujan seperti situ, embung, dan waduk
sehingga airnya bisa dimanfaatkan saat musim kemarau, mencegah seminimal
mungkin air hujan terbuang ke laut dengan membuat sumur resapan air atau lubang resapan biopori, mengurangi pencemaran air baik oleh limbah rumah tangga, industri, pertanian maupun pertambangan, serta pengembangan
teknologi desalinasi untuk mengolah air asin (laut) menjadi air tawar.
IV.
DAFTAR
PUSTAKA
http://alamendah.org/2010/10/15/krisis-air-bersih-di-indonesia-yang-kaya-air/